Sewaktu aku hendak pulang dari tempat kerja tadi, aku mendengar pembicaraan 2 orang teman yang tengah membahas pernikahan. Karena penasaran, akhirnya akupun mendekati mereka dan ikut nimbrung dalam pembicaraan mereka.
Seorang teman sebut saja A, dia sedang menceritakan tentang prosesnya dalam mencari wedding organizer untuk acara nikahannya. Dia menceritakan bahwa setelah sekian lama mencari wedding organizer dengan bermacam model dan harga, akhirnya dia berhasil mendapatkan wedding organizer yang awalnya dia kira tidak akan sanggup harganya karena terlalu mahal. Namun ketika si A dan pacarnya ini sudah sepakat untuk menikah, tetiba dia di kontak oleh wedding organizer harapannya itu dan memberikan tawaran terakhir dengan harga yang ternyata cukup miring dari harga awal yang diberikan. Dari yang awalnya 160juta Lengkap, dari mulai gedung, catering, pakaian, fotografer, penginapan dan lainnya, menjadi 138 juta, dengan fasilitas yang sama juga. Akhirnya keduanya pun sepakat untuk menggunakan wedding organizer tersebut karena harganya lebih murah dari sebelumnya dan ditambah itu adalah wedding organizer yang memang mereka impikan dari awal.
Akhirnya keduanya sepakat dan mulai patungan. Rencana menikah mereka September tahun 2025, dan mereka sudah mulai mencicil biaya pernikahan mereka dari bulan ini dengan metode termin. Kalo tidak salah 6juta perbulan dengan pembebanan biaya yang cukup besar di awal dan di akhir untuk melunasinya.
Aku yang mendengarkan cerita itu langsung nyeletuk di dalam hati
“Wah, ternyata nikah itu gak murah ya..”
Menikah adalah ibadah terpanjang seorang manusia. Menyatukan dua kepala yang tentu saja memiliki pengalaman dan cara berpikir yang berbeda. Yang dimana jika ditilik kedalam agama tujuannya adalah untuk Menciptakan keluarga yang didalamnya menumbuhkan ketenangan, kecintaan dan kasih sayang.
Jika dilihat dari tujuan itu, aku rasa wajar saja jika biayanya mahal. Karena selain untuk bisa menumbuhkan ketenangan, menikah juga membuat semua yang sebelumnya haram antara lelaki dan perempuan menjadi halal, membuat yang sebelumnya dosa jika dilakukan menjadi berpahala. Jadi kukira wajar jika harganya mahal, yaa meskipun gak gampang juga nyari biayanya, atau kembali ke tiap diri masing-masing.
Tapi apa menikah harus selalu mahal, dan apa bener nikah itu mahal?
Tidak juga. Sebenarnya menikah itu murah, cukup mengundang penghulu dan saksi. Namun pada kehidupan didunia saat ini, ada adat atau kebiasaan orang-orang yang menjadikan itu standar wajar dalam pernikahan yang kadang Mau tidak mau harus kita ikuti . Mungkin ada saja, mereka yang bisa untuk tidak mengikuti standar wajar itu, namun sebagai seorang lelaki(aku), mau tidak mau harus berusaha menyiapkan diri, khususnya dari segi biaya. Karena kita sebagai seorang lelaki tidak tahu, akan seperti apa jodoh kita, dan apakah bisa biasa saja atau tidak nikahannya.
Beruntung orang yang menikah dengan orang yang sama-sama faham agama, ya setidaknya sedikit faham agama. Karena mereka biasanya tahu bahwa menikah gak harus semahal itu. Kebanyakan mereka yang faham agama, atau setidaknya sedikit faham agama akan lebih mengutamakan akad nikahnya. Akad antara lelaki dengan wali dari perempuan dan menjadikannya sah secara agama.