Kebetulan

Malam ini adalah jadwalku untuk latihan bela diri. Bahkan sudah kurencanakan dari 2 hari lalu. Dan hari kemarin aku sudah membooking kelasnya untuk puku 19.30. Meski memang 2 hari lalu badanku terasa kurang enak karena latihan sebelumnya, namun aku yakin bahwa malam ini aku akan baik-baik saja dan bisa berangkat untuk latihan.

Aku sudah merencanakan untuk tidur awal kemarin. Aku sengaja pulang lebih awal agar bisa sedikit santai di kosan dan tidur lebih awal karena sejak sabtu kemarin aku selalu tidur diatas jam 12. Hingga badanku terasa tidak enak dan meriang.

Namun apa daya, meski rencana sudah dijalankan, entah kenapa semalam aku tidak bisa tidur. Padahal sudah membaringkan badan sejak jam 10an, namun tidak bisa tidur sama sekali sampe kisaran jam 1. Alhasil, hari ini, badanku terasa sedikit demam dan meriang. Sampe akhirnya tadi sore yang kukira bisa berangkat untuk latihan karena aga baikan, palah badanku terasa sangat letih dan ngantuk. Awalnya aku sedikit ragu untuk membatalkan jadwal latihanku, namun setelah beberapa pertimbangan, akhirnya kuputuskan untuk membatalkannya.

Selang beberapa lama setelah aku mengirimkan pembatalan itu, hujan deras turun beserta guntur. Aku merasa “Wah, untung sudah membatalkan jadwal, karena kalo tidak, mungkin aku akan tetap tidak jadi berangkat dengan status yang belum di batalkan, yang bisa mengakibatkan aku terkena pinalty yaitu di banned selama 1 minggu karena sudah booking namun tidak masuk”

Awalnya aku merasa ini adalah sebuah kebetulan, namun ketika memikirkan sebuah kebetulan, pikiranku terbayang dengan banyak kejadian yang telah lalu, yang awalnya kuanggap itu adalah kebetulan, tapi ternyata, sepertinya bukan kebetulan.

Aku teringat ketika entah kenapa tetiba aku punya semangat yang kuat untuk mencari beasiswa hingga akhirnya mendapat 2 beasiswa sekaligus. Apakah perasaan itu kebetulan?.

Aku ingat ketika aku mendapatkan beasiswa VSGA di Politeknik Negeri Jakarta, tetiba pada hari pertama masuk, aku di telfon oleh pemberi beasiswa kedua untuk wawancara, yang ternyata tempat wawancaranya itu dekat dengan PNJ, di daerah Depok.

Aku teringat ketika mengikuti VSGA entah kenapa ada temanku yang membawa Laptop dua, yang awalnya kupikir “sangat merepotkan sekali sampe bawa laptop dua”. Dan ternyata ketika seminggu program dimulai, Laptopku rusak, yang kemudian dengan baik hatinya dia meminjamkan satu laptopnya kepadaku sehingga aku masih tetap bisa mengikuti program itu sampai selesai, kok ya bisa pas banget?

Dan lebih jauh, Aku teringat kisah Yusuf, yang entah bagaimana ceritanya, tetiba ada rombongan pedagang yang berlalu melewati sumur tempat Yusuf dijatuhkan oleh saudaranya, hingga akhirnya bisa terbawa sampai ke Mesir.

Dan masih banyak lagi lainnya, yang ternyata setelah kupikir, “Ah, ini bukan kebetulan, sama sekali bukan kebetulan”.

Dan kurasa juga hal yang sama terjadi hari ini, soal badan yang tidak enak, perasaan yang berubah, dan keadaan yang tetiba berubah. Semua hal itu, bahkan banyak faktor lainnya, yang kemudian mengarahkan pada sesuatu yang kita anggap kebetulan. Padahal, semua itu memang skenario Allah yang sangat halus.

Aku yakin, setiap kita pernah merasakan sesuatu yang kita anggap kebetulan, tapi sungguh, percayalah itu bukan kebetulan. Itulah skenario Allah, dengan hasil akhirnya adalah sessuatu yang baik dan tepat untuk kita, baik waktu maupun keadaan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top